Selasa, 28 April 2009

tiSh is vyre cLoo!!!!!!!!


i'M gnna tlel yuo wtah atuallcy hanpep to me nwo. I cmae dnow whit lanziess fro arppoxmtyl in oen wkee. Adn it is tollyta bad bsaucee I sltil heav 3 josb wihch hvea to fnisih in teh ntex wkee. Weka up!!!!!!! Ltes do it or you wlil ltos cahcen ayn mroe. Daed lein is cimong tush---go adeah!!!!!!



tish wtriten is ispirned by tish



Bagaimana kalau kebaikan malah membuat kita bosan????


Siapa yang salah? Kebaikan kah? Atau diri kita? Tapi bagaimana kebaikan bisa salah? Dia kan nggak ngapa-ngapain! Tapi mengapa pula diri kita yang salah? Kita kan cuma bosan, manusiawi lah. Apa orang-orang yang baik yang salah??? Jahatnya kita...nyalahin orang baik. Lalu siapa yang salah????


Ya sudah. Mari kita menyalahkan kebosanan.*lol*



ILMIAH..??

Well, para pembaca (if any) dibawah ini adalah abstrak/ latar belakang dari beberapa karya tulis n proposal yang udah pernah ku kerjain. Firstly, adalah abstrak dari karya tulis ku bersama mbak Eva, n mbak Husnul (mirip ya ma namaKu...hehe). Secondly adalah latar belakang dari PKM yang aku ikut ngerjain (waktu bikin proposalnya nggak sih, i just join in its practical level after PKM nya dapet dana dari DIKTI), nah yang bikin PKM aslinya mbak Lintang, mb Puput, ms Aziz, n ms Sadimin (karena 5 sekawan kekhuranganh pesyerta juadhi syaya diajagh turrhhut seRhtha—cinta laura mode: on-----hehe). Nah kalo yg terakhir adalah LB dr PKM ku bersama teh anggi, mb Via, Laely, n Nurul yang karena kurang maK nyossHh idenya jadi ditolaK sama DIKTI (hukZ...broken heart euy), tapi menurutku tetep Oke geto...that's why, tetep Q publish (hahahahahh----gendruo mode: on).


Then....cHek it out prEnd!^^


1st..........................................................................................................


ECOLOGICAL FRAME WORK SEBAGAI MODEL PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP ISTERI


RINGKASAN


Kekerasan dalam rumah tangga masih kerap terjadi terutama kekerasan terhadap isteri. Hal ini bahkan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tindak kekerasan ini disebabkan oleh beberapa faktor baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun hukum. Dampak dari tindak kekerasan terhadap isteri menimbulkan gangguan fisik, psikologis, gangguan pada aspek ekonomi dan sosial bahkan gangguan perilaku yang negative seperti rasa ingin bunuh diri.

Berbagai upaya penanganan telah dilakukan melalui beberapa lembaga swadaya masyarakat melalui pendampingan dan pelatihan namun masih belum memberikan hasil yang maksimal untuk mengurangi tindak kekerasan dalam rumah tangga terutama kekerasan terhadap isteri. Pemerintah juga telah membuat kebijakan-kebijakan dan pendampingan hukum Hal ini mendorong penulis mengajukan konsep ecological framework sebagai model yang sesuai dengan kondisi individu yang menjadi korban dalam tindak kekerasan.

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman konsep ecological framework dalam upaya mencegah tindak kekerasan terhadap isteri. Ecological framework diharapkan dapat memeberikan wacana dan masukan bagi korban tindak kekerasan dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada.

Karya tulis ini adalah kajian perpustakaan dengan menggunakan metode penulisan deskriptif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara membaca dan mengutip tulisan dari referensi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Pengolahan data dilakukan dengan cara analisis sintesis yang hasilnya ditulis secara sistematis. Tahap akhir adalah penulisan kesimpulan dan saran. Penulis memperoleh keterangan bahwa ecological framework merupakan upaya dalam mencegah tindak kekerasan secara komperehensif melalui tingkatan individu, hubungan personal, faktor sosial, struktural kemasyarakatan, struktural global/ internasional.

Kekuatan ecological framework dalam kaitannya dengan pencegahan tindak kekerasan yakni memberikan upaya yang menyeluruh sehingga pihak yang diberikan pendampingan dan pelatihan tidak hanya individu yang menjadi korban namun juga bersamaan diberikan pada komunitas sosial yang terdapat di sekitarnya baik itu keluaraga, pasangan, sahabat, lingkungan masyarakat sekitar, hingga pada structural kemasyarakatan yang ada. Dan pada tingkatan yang terakhir yakni pada structural global/ internasional. Jadi dengan suatu runtutan pendampingan, konseling, dan pelatihan pada tiap-tiap tingkatan yang ada, ecological famework diharapkan mampu memberikan penyadaran pada segenap pihak yang berada pada tingkatan-tingakatan tersebut dan tidak hanya pada individu korban tindak kekerasan.

Penerapan ecological framework dapat dilakukan melalui berbagai tingkatan baik dari isteri sebagai korban tindak kekerasan, lingkungan kerabat dan lingkungan sosial yang merupakan struktur pengontrol yang dapat membantu mengawasi terlaksananya program yang telah direncanakan. Secara tidak langsung tingkatan-tingkatan tersebut merupkan elemen pengontrol dan pelaku yang nantinya akan memeberikan kontribusi positif bagi korban tindak kekerasan.

Penulis memberikan saran agar pelaku dan korban tindak kekerasan dapat menerapkan konsep ecological framework sepanjang proses penanganan tindak kekerasan. Diperlukan pula dukungan keluarga, hubungan sosial dan masyarakat setempat , serta pemerintah dalam menerapkan konsep tersebut agar dapat mencegah tindak kekerasan yang terjadi.


Key word: ecological framework, kekerasan dalam rumah tangga, isteri


2nd.........................................................................................................

KELAS ANTI KORUPSI”

PROGAM PENDIDIKAN MORAL BAGI REMAJA

BERBASIS LOGOTHERAPY


Dalam kurun waktu 2004-2007, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menghitung bahwa Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 12,2 triliun. Kerugian yang berindikasi korupsi hampir Rp 2 triliun. Berdasarkan hasil audit investigasi BPKP selanjutnya, kerugian negara itu terdiri atas 636 kasus tindak pidana korupsi senilai Rp 1,9 triliun, 1.876 kasus bukan tindak pidana korupsi sebesar Rp 1,2 triliun, dan 1.266 kasus kesalahan manajemen anggaran sejumlah Rp 9,1 triliun. Adapun sekitar 75 persen dari kasus berindikasi korupsi itu berkaitan dengan proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah (Majalah Tempo, 23 November 2007). Sebuah pernyataan menarik, pada akhir dasawarsa 1990-an, salah satu jurnal terkemuka di Amerika, Foreign Affairs, mengatakan bahwa korupsi telah menjadi way of life di Indonesia (http:/kangalimursyid.blogspot.com).

Sejalan dengan itu, sistem pendidikan Indonesia yang berkaitan dengan pembinaan moral dan spritual nampaknya baru menyentuh dari aspek kognitif saja, namun belum menyentuh dalam tataran afektif para generas muda saja. Berbagai pernyataan, laporan, berita dan fakta mengenai korupsi, sesungguhnya mengindikasikan adanya persoalan yang amat serius di tingkat nasional dan daerah dalam menghadapi bahaya laten korupsi. Sayangnya, meski dari berbagai temuan dan studi terbukti bahwa prevalensi di Indonesia tergolong paling tinggi, akan tetapi langkah-langkah yang mengarah pada upaya pemberdayaan serta pendidikan masyarakat dalam memberantas wabah korupsi masih jarang dilakukan. Sejumlah studi, laporan, ataupun tulisan mengenai tindak korupsi memang telah banyak dilakukan dengan berbagai perspektif dan sudut pandang, namun sayangnya masih jauh dari upaya pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

Upaya mendidik, memberdayakan dan membangkitkan kesadaran mengenai betapa krusialnya persoalan korupsi jelas merupakan sesuatu yang mendesak dilakukan. Warga masyarakat yang sadar dan memiliki pemahaman yang cukup tentang korupsi adalah landasan yang sangat penting bagi usaha menekan derasnya arus korupsi. Karena itu, kunci penyelesaian kasus korupsi di Indonesia adalah pendidikan anti korupsi.

Pendidikan anti korupsi sangat diperluan karena sistim berpikir kita sudah menempatkan soal korupsi sebagai kondisi yang sudah lumrah, begitu dominannya perbuatan korupsi melingkupi kita dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu penddikan anti korupsi berbasiskan konsep logotherapy menjadi sebuah tawaran tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Pemahaman mengenai korupsi dan bahaya tidak dapat diberikan sebatas teori dalam hal peningkatan dari aspek kognitif saja, namun hendaknya diarahkan pada aspek psikomotorik dan afektif.

Konsep logotherapy sebagai usaha membangun idealisme generasi muda terhadap gerakan anti korupsi ini menggunakan penyadaran asas hidup yang bermakna ditandai dengan eksistensi adanya nilai kerohanian, kebebasan, serta tanggung jawab. Sebagai motivasi dasar manusia, hasrat untuk hidup bermakna ini mendambakan manusia menjadi seorang yang berharga dan berarti (being some body) dengan mengisinya dengan nilai-nilai yang bermakna dan memiliki nilai-nilai bersikap (Attitudinal Values) untuk tidak menerima korupsi. Remaja diarahkan untuk memiliki harapan bahwa korupsi di Indonesia yang telah membudaya akan sedikit demi sedikit hancur dengan memberikan keyakinan kepada mereka, bahwa merekalah generasi harapan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukanlah stimulasi pelatihan anti korupsi berlandaskan konsep logotherapy sebagai usaha preventif membngun moral generasi muda dalam rangka menghadang budaya laten korupsi di Indonesia. Untuk itu, penulis menawarkan sebuah program pendidikan moral bagi remaja menggunakan pendekatan psikologi untuk menyentuh konsep diri remaja.










3...........................................................................................................


Peningkatan Minat Baca Remaja Binaan Berbasis Persahabatan Melalui Society Library di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.



Peningkatan minat baca merupakan hal yang sangat penting untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Remaja sebagai pionir dan generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kualitas SDM yang baik sehingga mampu membantu proses pembangunan bangsa Indonesia karena eksistensi masyarakat merupakan modal dasar dalam pembangunanan. Namun, aktivitas membaca terutama membaca buku ataupun media cetak lainnya, belum menjadi suatu kebutuhan dan budaya bagi masyarakat Indonesia.

Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku dan media cetak lainnya lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi seseorang karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna.1 Buku merupakan media yang simpel dibandingkan dengan media yang lain serta merupakan 'bahan dasar' bagi berbagai macam karya (cipta, rasa dan karsa) yang diolah melalui akal pikiran manusia.

United Nations Development Programme (UNDP) menjadikan angka buta huruf dewasa (adult illiteracy rate) sebagai suatu barometer dalam mengukur kualitas suatu bangsa. Berdasarkan laporan UNDP dalam “Human Development Report 2003 bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks – HDI) di Indonesia menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia yang dievaluasi. Disamping itu berdasarkan beberapa hasil studi dan laporan United Nations Development Programme (UNDP) menunjukkan bahwa kekurangmampuan anak-anak dalam bidang matematika dan bidang ilmu pengetahuan, serta tingginya angka buta huruf dewasa (adult illiteracy rate) di Indonesia adalah akibat membaca belum menjadi kebutuhan hidup dan menjadi budaya bangsa.2 Perlu adanya program yang inovatif, kreatif, serta lebih mengena pada sasaran. Program Peningkatan Minat Baca Remaja Binaan Berbasis Persahabatan Melalui Society Library di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta hadir untuk menjawab persoalan tersebut. Proses pengembangan minat baca ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek psikologis remaja yakni dengan pengelompokan sesuai dengan teman sebaya (peer group) karena teman sebaya memberikan pengaruh yang kuat dalam pengembangan diri remaja.3 Konsep Society Library diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengembangan minat baca remaja dan mendorong masyarakat Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan perpustakaan tersebut.

Program Peningkatan Minat Baca Remaja Binaan Berbasis Persahabatan Melalui Society Library di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta dapat menjadi program percontohan yang bermafaat bagi masyarakat luas terutama dalam pembinaan remaja di suatu komunitas, wilayah, atau desa. Sekitar 75 % remaja di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta tengah mengenyam pendidikan menengah atas, 20% adalah siswa sekolah menengah pertama dan bagian kecil lainnya bekerja. Meskipun sebagian besar dari remaja di Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta adalah pelajar aktif yang seharusnya menjadikan buku dan perpustakaan sebagai bagian penting hidupnya, namun tidak berbeda dari kondisi remaja pada umumnya dimana minat membaca jauh dari kategori sebuah kebutuhan hidup. Potensi Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta cukup mampu untuk diterapkannya Program Peningkatan Minat Baca Remaja Binaan Berbasis Persahabatan Melalui Society Library. Hal demikian dapat dilihat dari kondisi sosial yang kental dengan kekeluargaan, perekonomian yang cukup stabil, lingkungan kondusif, adanya tata tertib yang rapi serta tersedianya tempat-tempat yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan.


................................................................................................................................................................


Sekian para PembaCa. Perhaps, I can publisH more about my scientific PaPer (I hearD that BEM will held an EssaY competition, well, I'll join n...sOon I'll publish it in de BlOgh.Let see how it'll worK.). ThAnks foR reaDing, aNy cOmment will Be beTter...^.^. JaZAKumULLah pReNd.


1 Penerbit Erlangga, Read to Change ; Membahas Tentang Pentingnya Membaca,

http://www.erlangga.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=211&Itemid=92


3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1980, hal. 213


Propitiatory

Sesuai dengan judulnya maka passage dalam blog ini khusus saya gunakan untuk sublimasi dari my exasperations. Baiklah, saya merasa bahwa kuliah di kampus ini adalah sebuah KESALAHAN TERINDAH yang pernah terjadi dalam hidup saya. Tapi kok.....kesini-kesini malah rasanya berubah jadi KEINDAHAN TERBURUK yang pernah saya alami ya?? Wealah..pusing deh jadinya. Mengapa begitu? Pertama karena saya sedih -atau lebih tepatnya kecewa- dengan beberapa dosen yang kurang- atau bisa disebut nggak - up to date sama sekali. Masa iya sih soal ujian bisa sama dari tahun nenek moyang saya belum lahir??!!!??(Lebay deh).


Nah itu yang bikin saya sebel. Eh urang teh udah belajar mati-matian buat ujian. Nggak tahunya, nyang cuman beli soal ujian di KOPMA juga bisa dapet A. Geloooooo....euy.


Yah memang sih sekarang -kuliah-kuliah ini maksud saya- saya bertransformasi banyak sekali, jadi agak lebih study oriented gitu. Kalau dulu SMA mah, nggak pernah belajar. Sekarang sih agak lumayan, soalnya seru sih belajar itu (huhu, sok motivator banget tohh). Gitu deh, jadi tingkat kekecewaan saya bertambah saat tahu kalau soal yang dicopy temen-temen saya itu plek, njiplek, plek, plek.....sama yang di ujian kan. Arrggggghh. Sebel! Ayuhhhh...dimanakah para demonstran-demonstran kampus, dan para orator kampus sejati....ayo kita demo dosen-dosen ini....! Ato malah pada nggak mau demo in ya...............Soalnya kan nguntungin mahasiswa! Hohho.:P


Yah, disatu sisi memang menguntungkan. Saya juga pernah mencobanya. Dan terbukti sUkses noLong Qt waktu uJian. Tapi ini sungguh pembodohan yang tersistematis! Dosen-yang-namanya-tak-boleh-disebut-itu- bahkan menempati jabatan yang lumayan penting dibirokrasi kampus. Ohhhhhhh....that's why nggak sempet ngganti soal ujian(ups). Astaghfirullahal'adzim. Saya mau dirukyah dulu lah. La taghdab! Tidak, saya tidak marah kok. Tapi saya bingung mau mencari massa yang setuju sama pendapat saya. Soalnya kan pecinta potokopi soal ujian itu juga banyak. Bisa-bisa saya yang di demo gara-gara ngusulin kyak geto. Hehe. Tapi.....walaupun begitu,, adakah yang setuju sama saya?



Kalau yang nggak setuju sih banyak.......*pasrah*


JUNI

Matahari sembunyi

Hanya siluet-siluetnya menembus ranting pohon

Awan hanya putih

Aku ingin yang biru

Aku ingin berwarna

Mengapa selalu terang


Viskositas tingkat tinggi

Embun enggan enyah dari daun teratai

Kodokpun dibawah teratai


Ayo keluar!!

Temani aku duduk di sini...


Dan lebah-lebah madu semakin manis

Semanis coffemix malam ini

Tapi sendoknya pahit


Hmmmmhhhhh..................................

Aku benci bulan Juni



*Astaghfirulloh......*


SINS

Denting-denting piano lembut. Indah sekali seperti suara nyanyian ikan di air. Hmm. Segar, bebas. Tapi hilang!!!! Drum itu menyalak-nyalak seperti suara guruh. Aneh....Tak ada satupun yang risau. Tak ada. Namun setitik noktah terlihat semakin jelas. Sesosok manusia bersandar di pintu berkarat. Keningnya berkerut dan terus berkerut mengajak seluruh wajahnya kecut. Sebuah dosa terjadi dan tak seorang pun peduli. Dan ia hanya tersenyum sinis. Menusuk pecah embun yang enggan bertengger di kelopak-kelopak bunga. Matanya tertuju pada paradoks menyedihkan diseberang jalan. Seorang tua menggenjot sepeda yang dengan tanpa dosa menghisap jutaan nikotin di selip jari telunjuk dan jari tengah tangan kirinya. Bersepeda tak berarti kalau jutaan sel saraf kita mati. Aneh. Dan lagi. Suara gaduh itu hilang. Interlude sesaat. Berganti sesuatu yang lebih hitam. Kelam. Suaranya seperti meteor jatuh ke bumi.


Drummmnbbbbbbb. Keras sekali.....!!! Menggetarkan pijakan kaki para petani di sawah. Apa yang terjadi??? Lapisan eror manusia bertumpuk. Dan malaikat Atit terus mencatat. Meteor itu benar-benar jatuh!!! Batu-batu kerikilnya mencuat. Menampar Anthurium yang menangis kesakitan. Sang surya pun enggan membantu. Hanya mengintip dari balik abu-abu awan nimbus yang bersiap menurunkan hujan. Pohon-pohon Taiga pun bersorak kegirangan akan mendapat banyak makan.


Denting-denting piano muncul kembali. Nadanya naik turun. Seperti suara kaleng rombeng dijadikan bola tenis. Dan manusia itu masih termenung dengan muka asamnya. Berharap ribuan cahaya berkelibatan menerpanya. Tapi percuma. Lilin saja sudah leleh, api tak dapat hidup. Gelap. Tak ada cahaya. Hanya denting piano yang egois.


Dan sang piano rusak. Berhenti menyampah. Si manusia tersenyum senang. Namun tak lama. Karena siang ini sudah sangat kacau. Burung-burung tak sanggup mengepakkan sayapnya. Mereka asyik angkrem disarangnya. Berharap monyet membawakan makan ke atas pohon. Hanya tukang batu yang senang. Kaya mendadak. Kapur berganti marmer dalam hitungan menit. Tapi manusia itu geram. Ia sudah tak tahan. Ia ingin menyumpah serapah karena terbentuknya podzolit di bumi ini. Ia ingin menghentikan tenis kaleng rombeng yang memekakkan telinga. Ia ingin menyervis piano yang tak becus itu!


Tapi sayang. Kegelapan dan kelam menyatu. Manusia itu disembunyikan alam. Tak peduli telah berteriak. Bayangnya pun tak tampak. Hanya suara kalbu yang menggema dengan kerasnya seakan ada speaker besar di tiap kutub bumi. Hatinya berteriak lantang. Dan Ia yakin, bahwa Allah Maha Tahu segalanya. Eternally.


SHALLOW THOUGHT

I'm indeed grateful with my fate. Born in muslim family, then I also have decent place for living. Having enaugh money for struggling this life, and stuffs. But.. had I shown this feeling in my day? Do my behaviour inherent with this grace? I'm not yet. Apparently, I do really a melancholic person. I'm somewhat exaggeration in dealing with some problem.


Now, it's my rambling... On the way to campus, I had been regained my conciousness by seeing some sadness living of some people through the street. Firstly, the old man who sell the ice (so called 'es dong-dong'). I just imagine, pulling the cart would be very harsh thing to do in his age. Not to mention that even he'll just get a little amount of money from the sale. Secondly, I saw the old man again. Who carried heavy burden that is shored up with a stick, put on his shoulder. The stick connect to two bigs cans in each tip. Well, what are the cans fullfiled with? The old is a chip seller. Two cans chokablock chips. Don't have a hunch that it wouldn't be that heavy just because of its contents. Even so, only bringing the cans will be very hard as it made by iron. And I always see the old man carry on his life in his shoulder every night, every day, every month. He might be stop to walk when the rain come.


Ah.. It makes me realize that I don't do perform everything in my life as strength as some people do. People always do same mistake, forget the philosophy-wisdom-, complaining their life, beef about their fiasco, n the things like that. Hence, remembering this matter must be do routine. Refers to how people really easy to forget about how worth they are. How big and priceless the grace from God for us.


The last word, how people should be indeed grateful that they are exist as a HUMAN. As a HUMAN. NOT other creature. So.. just use the gift as well. Show your grateful than the grace will be all more.


Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.” [QS. Al-Kautsar:1]


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." [QS. Ibrahim:7]


Alhamdulillahirobbil'alamiin.....Thank you ALLAH!!!!




Minggu, 26 April 2009

AKU LAGI CLBK, ups..

I spent my holiday at the end of February away from Jogja. I spent it in Jakarta (approximately for 2 weeks and almost 1 week in Tangerang). Well, I'll not tell about my holiday actually. And it'll be about Shinichi Kudo...:D

SHINICHI KUDO


He is my first love. Hahaha. My friends ever said to me like this: “ I worry that you never look for a boy friend because you have been crazy by that guy. Wake up girl, he is just in comic, hello..?”. Tut.. tut.. tut...Come on! Who will not love or even admire Shinichi Kudo?(everybody keep nodding). Ok, He is handsome, genius (His IQ is 180), responsible, cool, romantic, mansuetude(mainly with Ran), n all perfections. Hmm.. but yah, I just admire him in the comic, not that extrime... (saya kan nggak pacaran bukan karena Shinichi) Moreover he is not a muslim, not my type... :)


But........ How if Shinichi Kudo become REAL???? REALLLLL sodara-sodara....?!!??


And guess what? I've found someone like him in this world......really, absolutely, definitely contains with Sinichi Kudo's character. Dan ternyata (baca: Alhamdulillah), I'm not falling in love with him. Hahaha. And this is how it feels..

Jadi ceritanya: (baiklah mari kita ganti dengan bahasa ibu), Saya bernostalgila dengan kegemaran saya dulu semasa SMA, ups not only in SMA, even since elementary. I love to read comic. Love it much. Dan ternyata sodara2 sekalian... sudah hampir 2 tahun saya tidak pernah menyewa/ membeli/ membaca komik (hanya ada 2 komik yang pernah saya baca, itupun komik yang ada dirak2 buku di rumah). Padahal dulu... ya ampun, Ashoy bener gilanya (hanya para komikers sejati yg tahu, haha).

And the point is, I'm indeed amazed that I can do something like that for a long time. Rekor yang sungguh menakjubkan. Mengingat dulu saya sampai sembunyi di bawah selimut-dengan lampu mati-terus bacanya pake senter- gara2 ayah ku marah2. Jam 1 malam anak gadisnya ini kok belum tidur2 dan ternyata.....oh ternyata... bukannya ditemenin buku2 pelajaran karena besok ada ujian tapi malah ada 30 komik nangkring tersusun kayak menara di atas kasur. Dan yak!! Seketika itu juga lampu dimatikan dan diakhiri dengan nyanyian ndangdut ayahku (baca: omelan ayahku). And, agenda membaca komikpun harus terhenti (dihentikan) karena si Abi masih nunggu-nunggu di luar kalau2 anak gadisnya ini bangun dan baca komik lagi. Tapi berhubung saya ini pintar mengelabuhi orang, hahaha akhirnya saya nemuin cara untuk menyalurkan hasrat membaca komik ini. Walhasil itu yang saya lakukan. Baca komik dibalik selimut dengan senter dan lampu kamarnya mati. And yesss.... si papi mengira saya sudah tidurr!!haha. I win.


Yah.. kok malah jadi nglantur... Jadi tadi sampai mana,, yak2. Saya bertemu dengan seorang penggila komik yang memunculkan penyakit gila nomer 40-mungkin-versi ibunya Ikal. Dan kami berdua mulai menggila dan tak menghiraukan temen2 yang lainnya. Woh.. pokoknya sepanjang perjalanan kami cas cis cus gak karuan nyeritain episode2 tertentu dari komik2 itu. Misalnya: “ Oh.. iya waktu si Sinichinya dateng Hus! Ya ampun.. KEREN BGT! Ku kira Heiji! Ternyata beneran Shinichi..!”.

Sampai2 mb Mila (temen satu kamarku wkt diJakarta) kaget gak karuan ngeliat kok aku bertransformasi jadi aneh gini, biasanya kalem (hukz). Nah jadi..... berlanjutlah cerita kami ini menjadi------> ada nggak tokoh komik yang menjelma di kehidupan nyata??? (Seharusnya sih ada karena Aoyama Gosho pasti buat tokoh Sinichi krn terinspirasi dari seseorang, entah satu atau gabungan2 karakternya). Dan berhari2 pertanyaan tadi menjadi isu terhangat buat kami. Dan yak! Saya menemukan karakter Sinichi di tempat itu juga!!! Huhu. The real Sinichi is a man who really2 sweet. Baik bgt, responsible, walaupun saya nggak tahu apakah IQ nya 180 tapi dia sangat CERDASSHH, cakep juga iya (Ya Allah maapkan lah saya yang tidak gadhul bashar), dsb. Tapi Sinichi asli tetep lebih keren sih, dan saya cuma kagum aja, ternyata.. gini ini ya kalau Sinichi jadi nyata...Hmmm



HANAMICHI SAKURAGI


Let me laugh for while. HAHAHAHA


Langsung inget otak udang n rambut merah nya! Ya ampun saya jadi kangen pengen baca Slam dunk lagi.


Dan saya menemukan counterfeit Hanamichi di masa SMA saya. Orangnya sama2 suka basket, dodolnya sama, memalukannya sama, “kepintarannya” di sekolah juga sama. Hahahahaha. Saya jadi ingin tertawa sendiri. Saya paling inget kejadian waktu si “Hanamichi palsu” ini ngajak kenalan saya di lapangan upacara sekolah sehabis latihan tonti (baris berbaris).


-Di bawah tiang bendera-


Hanamichi : Ehm.. ehm

Me : (Ngelirik ke samping dgn penuh curiga)

Hanamichi : Eh...hi mbakkkk....(with his garish eyes),Mbak, mbak....punya dongkrak nggak...??

Me : Hah.....................? Apa?

Hanamichi : Dongkrak.. dongkrak.. punya GAK?

Me : (Dan dengan bodohnya saya menjawab)----ya enggaklah...

Hanamichi : Oh gitu................Tapi.... kalau nama.................. punya kan...?hehehehe..(sambil cengengesan gak jls)


OOOHHHHHHH.. dan saya baru menyadari setelah nonton TV siangnya. Ternyata dialog di atas meniru sebuah iklan rokok. Ck, ck..ck.


And He turn out to be in the same lineage of Hanamichi. Banyak hal2 memalukan terjadi dan.. yah saya pun pasrah. Misalnya: saya lagi jongkok di depan kelas saya waktu SMA dulu, terus tangan saya ditarik, Surrrrr.... kayak lagi mainan di Ice world. Lah ini... disepanjang lorong kelas e... Gak ada licin2 nya (secara lorongnya itu masih pake konblok bukan keramik)..





Atau si dodol ini teriak2 manggilin saya kalau lewat depan kelas saya. Padahal masih ada guru di dalem, parahnya suaranya kayak pake TOA.. bikin saya pengen lenyap saat itu juga.

Dan yah, itu sekelumit cerita tetang masa2 jahiliyah saya dulu. Hehe. I mean it. I wouldn't be like this if I didn't pass that period.


Weary in professionalism

Punctuality. Salah satu yang membuat orang Jepang (yang notabene non muslim) sangat dihargai adalah karena punctuality. But, now, i don't give a damn to this thing.


Baiklah, sakjane,.aku cuman pengen bilang. Aku capek belagak profesional. Rapat datang tepat waktu, janjian datang tepat waktu, ngumpulin tugas tepat waktu, ini itu selalu ok. Menegakkan asas2 punctuality. Tapi,, apa yang terjadi?? Akhirnya aku kelelep sendiri and tenggelam jauh ke dasar jurang (baca: laut-gak mungkin di jurang kok tenggelam-). Gak mau nyembul dipermukaan lagi. Letih, lemah, lesu..(lho..kok kayak slogan iklan apa..gitu?).


Hence, sekarang aku punya kebiasaan baru. Being not professional. Being unpunctuality*. Undangan rapat jam 4 dateng jam set 5.. ngumpulin tugas bablas deadline nya... And negative stuffs to do to support unpunctuality*.


Tapi... takdir berkata lain.


Saat ada rapat jam 4 saya datang jam setengah 5. Dan ternyata. I'M STILL PROFESSIONAL. Karena rapatnya baru mulai jam set 6! bUGkk...uh. Ohmaigat.....................................................................................



NO COMMENT










Dan sepertinya kebiasaan baru ini gak bertahan lama.


Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits qudsi : “ Pada setiap fajar ada dua malaikat yang berseru-seru ' Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru, dan aku datang untuk menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya. Karena aku tidak akan kembali lagi sehingga hari pengadilan'” (HR Turmudzi)


There.. Allah sangat meghargai PUNCTUALITY. See.. Wal 'Ashri (Demi waktu), Wad-Dhuha (Demi waktu Dhuha), Wal Lail (Demi waktu malam), Wan Nahar (Demi waktu siang). Sebegitu banyak ayat dalam Al-Qur'an meletakkan posisi waktu sebagai suatu hal yang crucial.


Thus, are Japanese more understand about Qur'an rather than us as a muslim guys?



NB:

* Is its gramatically true??


Akar Konflik Palestina-Israel

Well, file ini saya peroleh dari seorang kakak. Yang sebenarnya beliau juga mendapatkannya dari kakak lainnya. Saat saya baca file ini, saya rasa saya harus membaginya kepada para pembaca blog ini, karena it's truly clear in explaining something about Palestine as I never realize what actually happen in that place (Astaghfirullah...bisa2nya aku gak tau!). Thus, ini sangat membantu bagi para new bie yang ingin tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di belahan bumi Allah sana, di Palestine tercinta. And here we go.....(Semoga sang penulis asli dirahmati oleh Allah dengan ilmu yang dibagi ini. Jazakallah Khairan Katsir.)


Bismillahirrahmaanirrahiim.


Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, dalam wawancara dengan TVOne mengatakan, bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember lalu, adalah serangan ilegal yang telah terjadi selama puluhan tahun. Dalam ulasan berita di MetroTV disebutkan, serangan Israel kali ini merupakan kejadian paling buruk sejak 60 tahun terakhir (sejak Israel berdiri tahun 1948). Para mahasiswa Arab mempertanyakan posisi Liga Arab yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dunia internasional, termasuk negara-negara Eropa mengutuk keras serangan Israel ke Gaza, tetapi pihak yang dikutuk terus melancarkan serangan. Bahkan Israel telah menyiapkan tank-tank dan pasukan cadangan sekitar 6500 orang. Targetnya jelas, seperti kata Ehud Barak, yaitu menggulingkan Hamas.


Masalah konflik Palestina-Israel bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain. Ia adalah konflik peradaban yang usianya sangat tua. Disana terbentang benang merah panjang, sejak konflik antara Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam dengan kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir’aun, bahkan konflik antara Yusuf 'alaihissalam dengan saudara-saudaranya. Ujung-ujungnya adalah konflik abadi antara Allah Ta’ala dengan iblis laknatullah ‘alaih.


Kalau memahami konflik ini hanya secara lokal dan temporer, yakinlah Anda akan tersesat dalam frustasi. Kondisi Ummat Islam di jaman modern yang penuh kesulitan dan derita, merupakan bagian dari konflik ini. Yahudi sendiri adalah bangsa “terkuat di dunia”, dalam arti: merekalah satu-satunya ras manusia yang berani konfrontatif melawan kehendak Allah Ta’ala.



Sejarah Kebangkitan Yahudi


Ketika melihat konflik Palestina-Israel, kita perlu merunut kembali catatan-catatan perjalanan sejarah di masa lalu. Disana kita akan menemukan bahan-bahan untuk memahami peta konflik ini secara utuh. Jika tidak demikian, maka kita hanya akan “konsumen terbaik” berita-berita media massa seputar konflik ini. Bayangkan semua ini sudah dimulai sejak era Perang Arab, pembakaran Masjid Aqsha, tragedi Sabra Satila, Intifadhah akhir 80-an, tragedi Al Khalil Hebron, penembakan Muhammad Ad Durrah, pembunuhan Syaikh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi, dll. sampai serangan Israel saat ini. Dan rata-rata model peristiwanya serupa, hanya berbeda waktu dan para pelakunya saja.


Mari kita runut latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta’ala:


[1] Bani Israil pada dasarnya masih keturunan Ibrahim 'alaihissalam. Ibrahim memiliki dua anak, Ismail dan Ishaq 'alaihimassalam. Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak Ya’qub 'alaihissalam. Nah, Ya’qub inilah yang kemudian disebut Israil, sehingga anak-anak Ya’qub di kemudian hari disebut Bani Israil.


[2] Saat berbicara tentang Bani Israil, perhatian kita segera tertuju kepada anak-anak Ya’qub. Mereka adalah Yusuf 'alaihissalam, Benyamin, dan 11 saudara Yusuf. Semuanya berjumlah 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan “angka keramat” bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo-logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.


[3] Secara umum, Bani Israil itu mewarisi dua sifat besar, yaitu: sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf 'alaihissalam. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara-saudara Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat-bakat kelicikan, dengki, kebohongan, dan sebagainya. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya’qub, seluruh anak-anaknya tunduk dalam agama tauhid. (Al Baqarah: 133). Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian orang sangat shalih dan sebagian sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun. (Ali Imran: 85).


[4] Perjalanan sejarah Bani Israil dimulai ketika Yusuf 'alaihissalam bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah Kan’an. Disana Ya’qub dan anak-keturunannya mulai membangun kehidupan. Mereka memilih tinggal di Kan’an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya’qub sangat dihormati penguasa Mesir. Entah bagaimana mulanya, hubungan bangsa Mesir dengan anak-keturunan Ya’qub lama-lama menjadi buruk. Alih-alih Mesir akan menghargai jasa-jasa Yusuf di masa lalu, mereka malah menjadikan Bani Israil sebagai budak-budak. Setelah ditinggal oleh Ya’qub dan Yusuf, nasib Bani Israil menjadi bulan-bulanan bangsa Mesir. Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf, kemungkinan hal itu karena sifat Bani Israil sendiri.


[5] Era perbudakan Bani Israil di Mesir sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa (Bani Israil). Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh sistem tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa. Oleh karena itu Allah Ta’ala mendatangkan Musa dan Harun 'alaihimassalam untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan untuk mengislamkan Fir’aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Fir’aun. Dalam Al Qur’an: Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku.” (Al A’raaf: 104-105). Musa tidak pernah diperintahkan untuk memerangi Fir’aun, tetapi membawa Bani Israil tinggal di Palestina (waktu itu namanya bukan Palestina). [Perlu dicatat juga, Fir’aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Sedangkan Fir’aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir’aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa. Fir’aun dalam Al Qur’an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sekedar pribadi].


[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya. (Al Maa’idah: 20-26). Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil kedua setelah era Ya’qub dan Yusuf di wilayah Kan’aan. Musa dan Harun mendampingi Bani Israil sampai saat mereka wafat. Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa 'alaihissalam. Betapa banyak kasus-kasus kedurjanaan Bani Israil, sekalipun di hadapan Nabinya sendiri, Musa dan Harun. Di antaranya: Mereka menyuruh Musa dan Allah berperang di Palestina, sedang mereka mau duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti suatu kaum tertentu; mereka mengikuti Samiri, menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun 'alaihissalam karena selalu menasehati mereka; mereka hampir tidak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan makan Manna wa Salwa dan meminta bawang, menitumun, kacang adas; dan lain-lain. Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi shallallah 'alaihi wa sallam pernah bersabda, “Semoga Allah merahmati Musa, karena dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yang menimpa Nabi), tetapi dia tetap sabar.” (HR. Bukhari-Muslim). Sangat mengagumkan kalau melihat ketabahan perjuangan Musa 'alaihissalam. Di dalamnya terdapat sangat banyak inspirasi untuk menghadapi konspirasi global seperti saat ini. Orang-orang Yahudi di jaman sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar mereka sia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kita (kaum Muslimin), daripada Yahudi laknatullah itu.


[7] Saya menyangka, sifat-sifat durjana kaum Yahudi merupakan kristalisasi dari sifat-sifat buruk mereka selama ribuan tahun, sejak perilaku saudara-saudara Yusuf 'alaihissalam, masa perbudakan di Mesir, kedurhakaan mereka kepada Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa, dan Nabi-nabi lainnya ‘alaihimussalam. Bahkan kedurhakaan mereka di hadapan Nabi shallallah 'alaihi wa sallam di Madinah. Dalam Al Qur’an disebutkan sebuah ayat yang terasa bagai petir menimpa muka kaum Yahudi: “Lalu ditimpahkanlah kepada mereka (kaum durjana Bani Israil) nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi secara tidak hak. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (Al Baqarah: 61).


[8] Peradaban terakhir Bani Israil yang wujud di muka bumi adalah Kerajaan Nabi Sulaiman 'alaihissalam di Palestina. Beliau adalah putra Nabi Dawud 'alaihissalam dari salah satu isterinya. Nabi Dawud adalah seorang pejuang yang berhasil membunuh Jalut (Goliath) di Palestina. (Oleh karena itu bangsa Barat mengenal kisah “David and Goliath”). Beliau ikut dalam pasukan Bani Israil di bawah pimpinan Thalut (Saul). Hal ini terjadi di masa Nabi Samuel 'alaihissalam. Al Qur’an menjelaskannya dalam Surat Al Baqarah ayat 246-251.


[9] Kerajaan Sulaiman memiliki keistimewaan, yaitu kekayaan materinya yang sangat besar. Ia terkenal menjadi buruan manusia di dunia, sebagai harta terpendam “King Solomon”. Sampai saat ini kekayaan itu masih menjadi misteri, apakah sudah terkuak atau masih tersembunyi di balik permukaan bumi? Setelah masa Kenabian Sulaiman berlalu, kerajaan Bani Israil semakin merosot. Sampai akhirnya mereka dihancurkan oleh Nebuchadnezzar dari Kerajaan Byzantium (Romawi). Peristiwa itu disebutkan dalam Surat Al Israa’ ayat 4-5.


[10] Setelah Bani Israil tercerai-berai di Palestina, mereka menyebar ke berbagai belahan dunia. Mereka pergi ke Eropa, ke Jazirah Arab, ke anak benua India, dan sebagainya. Itulah yang kemudian dikenal dengan istilah DIASPORA. Bani Israil tercerai-berai. Agar mendapat keamanan di Eropa, mereka menjilat kepada para penguasa Romawi. Termasuk menghasut Romawi agar memusuhi Isa 'alaihissalam dan para pengikutnya. Kisah Ashabul Kahfi adalah sebagian pecahan dari para pengikut Isa Al Masih 'alaihissalam.


[11] Perilaku Yahudi di Jazirah Arab sangat menarik. Mereka datang ke Madinah bukan hanya karena ingin menyelamatkan diri dari kekejaman Romawi. Tetapi mereka juga berniat menjemput Kenabian terakhir yang akan datang setelah Musa dan Isa 'alaihimassalam. Mereka ingin “memaksakan” agar Kenabian itu jatuh ke pangkuan mereka. Kenabian ini mereka butuhkan agar mampu membangun kejayaan Bani Israil kembali seperti di jaman Musa dan Sulaiman. Namun setelah mereka menyadari bahwa Kenabian tidak lagi di pihak mereka, tetapi jatuh ke tangan bangsa Arab, mereka marah sekali. Dalam Al Qur’an disebutkan: “Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur’an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang-orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas orang-orang kafir itu (Yahudi).” (Al Baqarah: 89).


[12] Yahudi Bani Israil sangat marah ketika tahu bahwa Kenabian jatuh ke tangan bangsa Arab, anak keturunan Ismail 'alaihissalam. Itu pun turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal disana. Yahudi telah habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa 'alaihissalam ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.


[13] Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yahudi marah ketika Kenabian justru jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur’an dijelaskan sangat banyak kebusukan-kebusukan Yahudi. Yahudi merasa dibenci oleh Allah. Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul ketika Isa 'alaihissalam diturunkan. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah: “Tidaklah aku diutus, melainkan kepada domba-domba sesat dari kalangan Bani Israil.” Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tetapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru, yaitu Injil (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari jaman Nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah etnik. Kemarahan itu semakin menjadi-jadi setelah Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. (Al Baqarah: 90).


[14] Kemudian terbukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam tidak hanya menyalahkan perilaku jahat kaum Yahudi. Tetapi ia juga menyebabkan kaum Yahudi tercabut akar-akarnya dari Jazirah Arab. Sejak Islam datang, kabilah-kabilah Yahudi tersingkir, seperti kabilah Nadhir, Qainuqa, Quraidhah, hingga benteng terakhir mereka di Khaibar.


[15] Setelah mengalami kekalahan berat di masa Nabi shallallah 'alaihi wa sallam dan Khalifah-khalifah setelahnya, kaum Yahudi menyingkir dari Jazirah Arab. Mereka bergabung dengan Yahudi-yahudi lain di Eropa. Dalam masa ratusan tahun Yahudi menyebar di berbagai negara Eropa, seperti Spanyol, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, dan sebagainya.


[16] Kaum Yahudi dalam mengembangkan komunitas, caranya sangat unik. Mereka tidak berbaur dengan masyarakat setempat, bahkan mengharamkan asimilasi. Mereka memelihara warisan-warisan agamanya, terutama membangun kesombongan etnik sampai melampaui batas. Mereka menjalankan bisnis berbasis ribawi dan mereka melakukan ritual-ritual pengorbanan. Dalam ritual pengorbanan, mereka membunuh warga setempat untuk dikuras darahnya, lalu dipakai untuk persembahan. Begitu kejamnya, sampai mereka membuat alat semacam drum yang di dalamnya penuh dengan paku-paku. Di bagian bawah ada saluran untuk mengalirkan darah. Orang yang dikorbankan, dimasukkan drum itu, sampai tubuhnya penuh luka tertusuk paku, lalu darah mengucur ke bawah. Ritual semacam ini kemudian terbongkar, sehingga Yahudi diusir dari negara-negara tertentu di Eropa, salah satunya dari Spanyol. Spanyol melarang Yahudi tinggal di negerinya sampai saat ini, karena kekejaman mereka dalam soal ritual keji itu.


[17] Setelah terusir dari Eropa, Yahudi kesekian kalinya menyebar ke negara-negara lain yang masih mau menampung mereka. Kebetulan waktu itu rakyat Eropa sedang mulai eksodus menuju benua Amerika yang baru ditemukan oleh Columbus. Yahudi ikut di dalamnya. Sampai Amerika merdeka dari tangan Inggris, Yahudi telah eksis di dalamnya. Hingga ketika itu Benyamin Franklin mengingatkan bangsa Amerika tentang bahaya kaum Yahudi. Dia menyebut Yahudi seperti bangsa “vampire” yang tidak bisa damai dengan bangsa lain. Tepat sekali ucapan Benyamin Franklin, sebab dia telah membaca sepak terjang Yahudi di Eropa. Namun sayang, bangsa Amerika tidak memahami arti peringatan Benyamin Franklin tersebut, sehingga apa yang dia takutkan sekitar 400 tahun silam, benar-benar terjadi. Krisis finansial di Amerika saat ini adalah akibat nyata dari sistem ekonomi ribawi Yahudi.


[18] Satu titik sejarah yang jarang diperhatikan oleh para ahli sejarah, yaitu kedatangan Yahudi ke wilayah Turki Utsmani. Kejadian ini terpisah jarak sekitar 700 atau 800 tahun sejak era Nabi shallallah 'alaihi wa sallam. Tentu setelah masa selama itu, peristiwa kejahatan Yahudi di Madinah telah dilupakan. Yahudi diterima dengan tangan hangat di tengah-tengah masyarakat Turki Utsmani. Hal ini juga merupakan aplikasi dari ajaran Islam yang memperbolehkan di dalamnya orang Yahudi dan Nashrani tinggal, selama mereka membayar jizyah. Yahudi tidak dianiaya di negeri ini, mereka diberi pelayanan dan penghormatan, layaknya warga negara Islam. Tentu saja, Yahudi berusaha “bersikap sopan”. Di seluruh dunia tidak ada yang memperlakukan mereka dengan manusiawi, selain Peradaban Islam. Disini Yahudi tidak mungkin akan melakukan ritual pengorbanan yang mengerikan itu. Lagi pula, Yahudi waktu itu tinggal di bawah negeri Islam. Mereka tidak takut akan dikutuk oleh Allah, sebab negeri Islam menjadi pelindung mereka. Di Turki Utsmani, Yahudi tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan bejat mereka. Yahudi berlaku baik. Tanpa diduga, ternyata disinilah Yahudi mempersiapkan segala konsep-konsep kejahatan global mereka. Kemurahan Khilafah Islam justru dimanfaatkan Yahudi untuk mempersiapkan imperium kejahatan di seluruh dunia, seperti kita saksikan saat ini.


[19] Selain mengkhianati Khilafah Islam, Yahudi juga mempersiapkan beberapa jurus maut untuk meruntuhkan peradaban Islam, yaitu:


(a) Yahudi menyebarkan guru sebanyak-banyaknya di tengah masyarakat Turki Utsmani. Guru-guru itu tidak menyebarkan prinsip-prinspi kekafiran secara langsung, tetapi menyebarkan filsafat humanisme August Comte. Dengan falsafah itu diharapkan anak-anak Turki akan kehilangan sifat furqan akidah Islam, lalu diganti sifat-sifat kemanusiaan saja. Tujuan dari gerakan ini adalah memisahkan generasi muda Turki dari sifat-sifat Islami. Karena itu pula, suatu saat generasi muda Turki hilang rasa hormatnya kepada Sultan Khilafah Islam, dan mereka mau mendukung gerakan Kemal At Taturk sang terkutuk.


(b) Yahudi mendorong bangkitnya ideologi Nasionalisme Arab dan Dunia Islam. Dengan ideologi itu tidak ada lagi kesatuan Khilafah Islamiyyah. Kaum Muslimin terpecah-belah dalam berbagai bangsa yang egois sesuai etnik dan wilayahnya. Jika Khilafah Islamiyyah tetap berdiri, mustahil “Kerajaan Yahudi” dalam wujud Israel di Palestina akan bangkit. Kalau Anda saksikan bangsa Arab terpecah-belah menjadi negara-negara kecil, masing-masing saling konflik. Hal itu adalah kondisi yang diinginkan oleh Yahudi. Di jaman itu Jalaluddin Al Afghani sangat aktif berdiplomasi untuk memerdekakan negara-negara Arab dari tangan penjajah. Tetapi di kemudian hari terbuka hasil-hasil penelitian bahwa Al Afghani adalah anggota setia Freemasonry. (Salah satunya buku terbitan WAMI tentang gerakan-gerakan pemikiran keagamaan di dunia). Peranan Al Afghani seperti memperkuat sifat Nasionalisme Arab, agar tidak bangkit lagi Khilafah Islamiyyah.


(c) Sebagai ganti konsep Khilafah Islamiyyah, Yahudi menyebarkan paham demokrasi seluas-luasnya di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri Islam. Paham ini semakin mempersulit posisi Ummat Islam. Peluang-peluang kebangkitan semakin tipis, sebab demokrasi mengikuti suara terbanyak, sedangkan sebagian besar manusia cenderung mengikuti hawa nafsunya.


(d) Yahudi menggerakkan seluruh mesin-mesin politiknya, termasuk agen-agennya di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah untuk membidani lahirnya negara Israel pada tahun 1948. Secara politik, Inggris berada di balik pendirian Israel melalui Deklarasi Balfour. Tetapi secara potensial, Amerika mendukung penuh Israel. Dalam diplomasi internasional, isu Holocaust dipakai agar Yahudi dikasihani dunia internasional. Melalui hak veto yang dimiliki Amerika dan Inggris di PBB, Yahudi bisa lenggang kangkung mengejar ambisi-ambisinya.


(e) Yahudi menyempurnakan usahanya, dengan menguasai media massa, membuat satuan intelijen yang handal (Mossad), menguasai pasar keuangan dunia, memiliki lembaga pusat ribawi IMF dan World Bank. Mereka juga menguasai Hollywood, dunia akademis, dunia riset, fashion, dan sebagainya. Termasuk dengan merilis agama baru di kalangan Ummat Islam, yang kita kenal sebagai SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme). Inilah kenyataan yang kemudian disebut sebagai: “Yahudi menggenggam dunia!” Bahkan negara sekuat Amerika pun bertekuk lutut di bawah dominasi Yahudi. Termasuk Barack Obama yang sebentar lagi dilantik menjadi Presiden Amerika.


[20] Berdirinya Israel tahun 1948 adalah impian besar Yahudi sejak jaman Musa, Dawud, Sulaiman, bahkan jaman Nabi Muhammad shallallah 'alaihi wa sallam. Yahudi sangat membutuhkan “Kerajaan Bani Israil” untuk mengalahkan orang-orang kafir. Mereka sebenarnya beriman kepada Allah, dalam arti mereka percaya bahwa datangnya seorang Nabi akan membuat mereka mulia, dan musuh-musuhnya dari kalangan orang kafir terkalahkan. Tetapi setelah jelas di mata mereka bahwa Kenabian terkahir itu bukan untuk Bani Israil, maka mereka tidak lagi menanti kedatangan seorang Nabi. Lalu apa yang mereka lakukan? Mereka hendak mendirikan “Kerajaan Bani Israil” dengan kekuatan tangan, otak, dan uang mereka sendiri. Dan hal itu berhasil, tahun 1948 lalu. Lebih buruk lagi, mereka menganggap kaum Muslimin sebagai orang kafir. Padahal yang mengingkari Kenabian Rasulullah adalah mereka, sehingga disebut kafir dalam Surat Al Baqarah ayat 89.


[21] Sebelum Yahudi memutuskan mendirikan negara di Palestina, waktu itu ada tiga pilihan tempat: Palestina, Agentina, atau Ethiopia. Mengapa dipilih tiga negara ini? Jelas mereka telah melakukan perhitungan yang sangat cermat. Namun pilihan akhirnya jatuh ke Palestina, yang dekat dengan sumber-sumber peradaban Yahudi sendiri di Yerusalem dan sekitarnya. Namun resikonya, disini akan menghadapi banyak tantangan dari negara-negara tetangganya yang mayoritas Muslim. Untuk itu jelas Yahudi harus mempersiapkan segala macam kekuatan, termasuk mendidik agen-agen loyalisnya di negara-negara Arab.


[22] Sebuah pertanyaan menarik, mengapa selama puluhan tahun terjadi konflik berdarah di Palestina dan tidak selesai-selesai? Jawabnya, selain karena memang “Kerajaan Bani Israil” merupakan cita-cita peradaban Yahudi sejak ribuan tahun lalu; juga karena banyaknya tangan-tangan non Yahudi yang membantu negara tersebut. PBB, Amerika, Inggris, Rusia, IMF, World Bank, dll. jelas mengabdi kepentingan Yahudi. Tetapi harus juga disadari banyak agen-agen Yahudi yang tersebar di negara-negara Arab. Mereka setiap hari, siang dan malam menyembah kepentingan Yahudi. Mereka adalah orang-orang kafir, meskipun KTP-nya Islam. Di Mesir, Yordan, Syria, Turki, dll. banyak orang yang identitasnya Muslim, tetapi hatinya telah menjadi Yahudi. Bahkan di negara-negara kaya seperti UEA, Qatar, Bahrain, dll. banyak dijumpai kemegahan jahiliyyah, yang sebenarnya merupakan hasil konspirasi Yahudi untuk menjauhkan Arab dari Islam. Kota seperti Dubai, Abu Dhabi, dan lainnya tidak kalah liberalnya dari kota-kota di Barat.


[23] Dapat disimpulkan, kaum Yahudi itu bukan para pemeluk agama Samawi (ajaran Ya’qub, Yusuf, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya, Isa 'alaihimussalam). Mereka adalah orang-orang yang sangat arogan dengan etnisnya. Hakikat agama Yahudi adalah: pemujaan terhadap etnis mereka sendiri! Tidak ada satu pun ras manusia yang sangat ekstrim dalam soal etnis, selain Yahudi. Begitu ekstrimnya sampai mereka berani menghina Allah, marah ketika Isa membawa ajaran Injil, marah ketika Kenabian terakhir jatuh ke tangan bangsa Arab. Mereka menulis “kitab suci” tandingan bagi Taurat (Talmud), menyebut bangsa non Yahudi sebagai Ghaiyim, merusak kehidupan di muka bumi. Mereka merasa mulia sebagai pewaris “darah biru” Nabi-nabi, merasa diunggulkan atas semua ras manusia, pernah disumpah langsung oleh Allah dengan diangkat bukit Tursina di atasnya, dan lain-lain. Yahudi benar-benar mewarisi ideologi arogansi dari makhluk yang pernah mendebat Allah Ta’ala: “Ana khairun minhu, khalaqtani min naarin wa khalaqtahu min thiin” (aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah). Pemerintah Yahudi, baik di Israel maupun di dunia internasional, adalah perwujudan dari imperium arogansi. Wajar jika simbol-simbol yang selalu mereka angkat selalu bernuansa satanic. Contoh, logo yang dipakai Manchester United (MU) saat ini the red devil. Dan ada ribuan logo atau lambang yang intinya memuja arogansi iblis laknatullah.



Yahudi Merusak Peradaban


Andai ambisi Yahudi satu-satunya adalah ingin membentuk “Kerajaan Bani Israil” seperti di masa Musa, Dawud, Sulaiman, apa susahnya membangun negara seperti itu? Toh, mereka memiliki uang banyak, strategi canggih, serta SDM handal. Tidak sulit bagi Yahudi membangun negara di sebuah sudut dunia. Selama ini banyak negara-negara berdiri dengan modal lebih buruk dari Israel. Negara seperti Bosnia, Chechnya, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan lainnya tidak memiliki persiapan semegah milik Yahudi. Lagi pula, mengapa Israel harus mendirikan negara di Tanah Al Quds yang merupakan wilayah milik Ummat Islam? Bahkan ia didirikan di jantung peradaban Islam, di Timur Tengah.


Andai Yahudi sudah tidak menemukan solusi lain, selain harus menegakkan “Kerajaan Bani Israil” di Palestina, mengapa mereka harus juga menghancurkan peradaban manusia di dunia? Mengapa Yahudi tidak cukup menempuh cara-cara politik atau militer, tanpa harus menghancurkan peradaban manusia? Kenyataan yang sangat menyakitkan, berdirinya Israel ditempuh bukan hanya dengan menteror warga Muslim Palestina, tetapi juga dengan menyebarkan kehancuran peradaban di seluruh muka bumi. Lihatlah di dunia selama ini, adakah yang selamat dari film Hollywood, media massa Yahudi, bank ribawi, IMF dan World Bank, pornografi, seks bebas, prostitusi, narkoba, perjudian, dan lainnya? Hingga ke anak-anak balita pun, banyak “diracuni” oleh kartun-kartun Walt Disney.

Ternyata, di luar persangkaan kita semua, Yahudi justru sangat mempercayai khabar Al Qur’an. Sebenarnya, mereka mengimani ayat-ayat Al Qur’an, tetapi anehnya mereka bersikap konfrontatif terhadap Al Qur’an. Yahudi sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa’ berikut ini:


Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."


Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.


Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.


Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (Surat Al Israa’: 4-7).


Kehancuran pertama Yahudi terjadi saat sisa-sisa Kerajaan Sulaiman dihancurkan oleh Nebuchadnezzar, sehingga bangsa Yahudi tercerai-berai. Adapun setelah kehancuran pertama ini, mereka akan menjadi kuat dan bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Hal itu terjadi saat sekarang ini, ketika “Yahudi menggenggam dunia”. Dan nanti di puncak kezhalimannya, Israel akan dihancurkan sebagaimana sisa Kerajaan Sulaiman dulu dihancurkan. Pertanyaannya, mengapa kehancuran kedua itu tidak dihitung saat Yahudi dihancurkan oleh Spanyol atau NAZI Jerman? Jawabnya sederhana, sebab waktu itu Yahudi belum memiliki wilayah sendiri. Mereka masih numpang di negeri orang. Adapun saat ini Yahudi sudah bermukim di suatu (Palestina) tempat sebagaimana Kerajaan Sulaiman dulu.


Yahudi sebenarnya mengimani “jadwal sejarah” sebagaimana disebutkan Al Qur’an di atas. Mereka yakin, dirinya akan diberi kesempatan untuk merajalela di muka bumi. Hal itu terbukti sebagaimana kenyataan saat ini. Hingga Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi, dengan mengatakan bahwa 6 juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia. Yahudi tidak merasa cukup dengan hanya mendirikan Israel, bahkan tidak cukup dengan menempuh jalur politik, mereka benar-benar ingin merajalela di bumi dengan segala kedurhakaannya.


Lalu siapa yang ingin dilawan Yahudi? Mereka tidak sekedar ingin melawan Muslim Palestina, Hamas atau Syaikh Ahmad Yasin, dunia Arab dan Ummat Islam sedunia, atau segala peradaban manusia. Tetapi mereka ingin melawan Allah Ta’ala dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Yahudi adalah satu-satunya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan mereka: “Tangan Allah terbelenggu.” Kemudian mereka dikutuk oleh Allah karena perkataannya itu. (Al Maa’idah: 64). Mereka pula yang berani mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya.” (Ali Imran: 131). Disini ada dendam sejarah yang amat sangat parah di hati kaum Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.


Aneh memang, Yahudi mengimani khabar Al Qur’an, tetapi sekaligus menentang eksistensi agama Allah (Islam). Sifat mereka persis iblis yang mengimani Allah, tetapi mendurhakai-Nya. Untuk merealisasikan maksudnya, Yahudi mengangkat simbol “Messiah”, yang pada hakikatnya adalah dajjal laknatullah. Dajjal disebutkan oleh Nabi sebagai fitnah terbesar bagi orang-orang beriman.


Maka janganlah heran dengan kezhaliman Yahudi saat ini di Palestina. Ia adalah sebagian penampakan atau konsekuensi dari dendam sejarah mereka. Awalnya, Bani Israil hanyalah sebuah kaum dengan perilaku tertentu. Perjalanan sejarah mereka yang sangat panjang melahirkan watak durjana luar biasa. Dan ternyata, watak Bani Israil itu “telah disiapkan” untuk menjadi cobaan di akhir jaman. Dulu para ahli tafsir merasa heran, mengapa A Qur’an banyak sekali bicara tentang Yahudi? Padahal setelah tercerai-berai di Madinah, mereka nyaris lenyap (mungkin karena eksodus keluar dari negeri-negeri Islam). Karena itu sebaik-baik usaha untuk melawan Yahudi adalah memahami sifat-sifat mereka dalam Al Qur’an (khususnya Surat Al Baqarah). Dan satu lagi, yakinlah bahwa serangan Israel ke Gaza bukan serangan terakhir mereka. Itu hanya delay sebelum go with new aggression!


Wallahu a’lam bisshawaab.




Ardhillah, 2 Muharram 1430 H.



AM. Waskito.