Selasa, 29 September 2009

Pergiiiii....!!!!

Wahai penyubur dosa

Aku tak sanggup bersamamu!

Sholat tak lagi tuma'ninah

Jengkang-jengking bikin lelah

Ruhiyah memaki-maki

tak ingin di poligami

Al-Qur'an nomor dua

Internet sang jawara

Wahai penyubur dosa

Jangan ikuti aku!

Ilmu agama jadi terlupa

Sibuk berelelah dengan dunia

Gadhul Bashar tak pernah ada

Bikin mata sakit jiwa

Wahai penyubur dosa

Jangan kembali!

Aku cinta

Aku hina jadinya

Aku kalah

Hafalan jadi gak nambah

Liqo gak bergairah

Isinya cuma mbantah

Ah... pergi!!!!!

Jangan kemari!!!!

Aku takut akhirat nanti.....

Pergi....

Jangan kembali.......

26 Sept '09 – Allah..lepaskan aku darinya, gantikan dengan yang lebih baik lagi..- Amiiiin

HOLIDAY IS FAMILY....

Met hari raya...!!!! Minal Aidin Walfaidzin sodara-sodara!! Maaf lahir batin ya.....!!!!

Ah...hari raya kali ini saya hepi sehepi-hepinya! Gimana nggak, jarang-jarang semua keluarga bisa kumpul, nah...kali ini semua kangmas2 saya ke jogja and...taraaaa, rumah jadi super duper berantakan saking ramenya orang.
Saya 6 bersaudara, anak pertama cewek n tinggal di jogja anak ke 2, 3, 4, 5 cowok semua, n terakhir adalah saya! Semuanya sudah berkeluarga kecuali kakak saya (yang anak ke-5) dan of course saya. Mereka tersebar di jawa dan sumatera, ada yang di tangerang, bengkulu, padang. Makanya moment2 bersama sangat worthy! Tapi sayangnya salah satu kakak saya malah ada yg pergi duluan ke semarang soale mertuanya ngajak maen kemana gitu, rada kecewa sih, jarang-jarang ni bisa ngumpul semua, ealah..kok malah pergi, tapi ya mo gmana lagi.
Oya, total ponakanku ada 5.
Yang paling gede sekarang kelas 4 es-de, namanya isal, panggilan sayangnya ican. Ican lagi hobi bgt main pro evolution soccer 6 di komputer. Ma maen mercon.
Adiknya isal namanya zahra, suka kita panggil ja-a.
Masih TK kecil, baru aja di wisuda dari play groupnya. Hobinya berantem sama kakaknya , haha. Sama ngupil. Gyahha.. Hobi warasnya gambar di komputer. Tetep sambil berantem sama si kakak, rebutan.


Nah, ponakan lain namanya talitha, seringnya kita panggil tata. Tata TK Besar sekarang, kalo tata tinggal di Padang. Adik ku yang satu ini cantik, banyak orang bilang kayak bule gara-gara rambutnya pirang kemerah-merahan, bener deh, ngartis bgt deh wajahnya. Padahal wajah bapak ibune gak ada ngartis-ngartisnya! Pol mentok, pas-pasan, truly Java.. Hahaha...lha anake kok malah kyak bule. Adiknya talitha namanya Abel, umrnya 3 tahun. kayaknya ni anak calon aktivis masa depan, lha ya ampun... ga bisa diem! Tobat deh waktu kemarin ke amplaz. Nyerempet (baca: njatuhin) dagangan yang di kanan kirinya. Kalo kata orang Padang, lasak namanya. Abel lagi hobi banget melanggar peraturan. Haha. Dia lagi hobi banget ngomong yg ga sopan,,, misale,...'bodoh' (kalo di Jawa mungkin setara dengan 'pekok'),, ato 'kantuik' (dalam bahasa padang, artinya kentut, tapi kalau di Jawa mungkin setara dengan....duh, opo yo? yah pokonya ga sopanlah).



Nah, ponakan terakhir namanya Ruufa, panggilan sayangnya Uuufaaa....(sambil senyum ^^). Ufa belum genap setaun. Masih di tetah (di pegangin) jalannya, dan lagi sering banget ngoceh macem-macem, lagi belajar ngomong soalnya. Hobinya si Ufa itu nari kalo lagi ada musik, apa lagi yang jedag, jedug, jedag, jedug, kayak musik dugem gitu dia tambah horor geraknya (masya Allah adek qu..). Gawat nih, babenya wajah kyai, anaknya hobinya nari, haha. Tapi namanya juga anak kecil wajarlah suka sama musik, pa lagi yang ekstrim gitu, biar mancing sensitivitas indera pendengarannya n kemampuan motoriknya.


Yak!! Itu dia ke lima sekawan di keluarga ku. Kalo dipikir-pikir ponakan-ponakan ku pada cantik2 n ganteng2 semua ni. Sungguh perbaikan keturunan yang sukses besar!!! Hahaha. Kakakku ada satu yang belum dikasih keturunan sama Allah. Moga-moga segera dapat, doain ya!

Fog track of Ramadhan

Ramadhan reached its last day on the 20 September. Ended in sholat Ied together and ever more, eminent beverage, KETUPAT. Why then I gave the tittle with 'fog track'? As fire, ended in fog, so it is with Ramadhan. Some of us, will remain the warm of that fire, despite it flamed out. Other part will just see the fog, n forget the warm feeling. I my self feel, this is not the best Ramadhan that I've ever faced. Same problem happened, meaning that last Ramadhan wasn't really success to build better akhlaq for me. Now, I'm gonna stop my being sentimental about last Ramadhan. Remorse always come in the end, huh. But the good news is that I can kick out so many insignificance agenda from my schedule, i had more time to ibadah, I wish I did it.

Seeing how ravenous people in their shopping n holiday after celebrating Ied, show to me that Ramadhan is not that hip anymore. What I mean? Hmm, if you come to malioboro street in a few days after idul fitri, you'll see how jogja changed into Jakarta. The traffic jam!!!! Oh my god. If you fleshed out yor eye-shot, you couldn't see any space to breath. Hahh...carbon monoxide mushroom, the polution....grrrhhhh... But I won't tell about how polution make ramadhan is useless. The point is that everyone champed at the bit, no one can be patient! Oh yes, there were, but how much?? not that big-believe me. All vehicles raced with the other, overtaking were really suggested. Slow track wouldn't bring you to your destination. Haha. Even in the traffic jam they tried to overtake other...Shame! Where's our forbearance that learned during Ramadhan? Or may be, Ramadhan doesn't mean anything for us so that after it, no better condition happen. We learned nothing in Ramadhan. Hmmh. Only God knows it. That's why Ramadhan is useless, if no reparation happen in our behaviour then.

The anarchys didn't only happen in the street. Inside malioboro, in the mall, and mainly in Beringharjo market. The peak confusion were there, i thought. I said because I were there. I jammed in the mob in front of its access door. God! No space, can't move, can't breath. No one want to give away. Then irk thing happened..unfortunately, there were 'bapak-bapak pake peci' scream behind me.....'udah dorong aja..itu gak gerak-gerak yang di depan!'.

Directly I become irksome n snapped him back by saying like this: 'Pak, liat dong nih di depan ada anak kecil...jangan main dorong, kasihan!' (with high volume). Then he kept silent. While 'aksi sikut menyikut untuk keluar n masuk' still there. One door for two direction (enter vs exit). That's why the cheos took place there.

(to be continued)

26 September, 22.00 pm. When smthing sprag my head so that I can close my eyes n dreamt. Hoahmmm...

PPMi Rabingah Prawoto

Yayaaya....saya sangat disibukkan oleh sesuatu yang menjadi judul postingan kali ini. Hmmm, bikin saya lupa sama blog tercinta ini...Tapi, apa sih sebenernya PPMi Rabingah Prawoto? Let's see..

Menjadi seorang santri adalah salah satu impian di masa kecil saya. Dan Alhamdulillah Allah menunjukkan jalan-Nya. Meskipun ada kekurangan di sana-sini tapi saya belajar mencintai-nya (baca: pondok yg saya tempati). Dan yak..! Saya sukses, terbukti malam ini saya kangen berat pengen ke pondok, hiks.

Adalah sebuah pondok di kota Jogja, approximately 100 m dari monumen tugu, 100 m lagi sampe ke malioboro, percisely di daerah yang namanya gowongan kidul. Letaknya yang strategis (di tengah kota, deket stasiun tugu, ga jauh dr halte transjogja, ga jauh dari UGM, UNY, UAD, UII concat, dll) bikin pondok ini punya santri yang berasal dari bermacam-macam univ di jogja. Kayak apa sih pondoknya?

Well, pemandangan awal anda akan disuguhi dengan pemandangan gak hommy. Pager dari seng yang tertutup tinggi, corat-coret nama geng di tembok gerbang.. and papan nama pondok yang ga terlalu “nampang” di pinggir jalan... bikin kamu punya kesempatan untuk tersasar saat pertama kali mengunjunginya. Hmm.. tapi yah, kayak yg banyak org bilang...don't judge the book by its cover, maka akhirnya saya beranikan diri (halah) untuk membuka pintu seng depannya yang berbunyi 'nggiiikkk' tiap kali di buka....Dan....

SUBHANALLAH....indah sekali....

Anda akan di suguhi dengan halaman luas dengan pepohonan rimbun, tanaman yang dipangkas bulat, apik di pinggir2 temboknya...dan bangunan pondok yang megah berlantai tiga bergaya Jawa (pake atap kaya rumah joglo gtu..). Hmm..mari kita masuk sama-sama. Ada jalan setapak yang di pasangi tegel-tegel (baca: keramik) ke pintu masuknya, dan disamping kanan-kirinya ada tumbuhan tetehan yang tingginya sebadan kita dan terpangkas dengan apik. Memijakkan kaki pertama di ubinnya tak terasa ada debu..(gyahahaha....lebai, yaiyalah...aku kan pake kaoskaki, mana kerasa..!). Yah, agak kotor. Ternyata... usut punya usut karena waktu itu belum ada jadwal piket jadi pondoknya gak kinclong2 amat. Hmmhh.. yah itu sekilas tentang pondok pesantren mahasiswi yang aku tempati sekarang. Pondok ini di bina oleh Ummi Mimi Rahmasari, kalo kamu sering ikut KRPH (Kajian Rutin Pagi Hari) di masjid Mardliyyah UGM (samping RS Sardjito) kamu pasti tahu, atau kalau kamu mahasiswa UIN ato UMY (terutama yg ikut di ma'had ali bin abi thalib) pasti tahu beliau, soalnya ngajar di sana. Beliau orangnya low profile bgt n sederhana (menurut pengamatanku sejauh ini sih dan InsyaAllah memang begitu). Beliau lulusan Al-Azhar, pasti banyak banget ilmunya, makanya saya bilang orangnya low profile, soalnya gampang cair sama santrinya yang edan-edan ini.. Yah, itu sekelumit cerita tentang pondok. Insya Allah saya posting lagi cerita tentang kehidupan di pondok, ahhhh... gak sabar banget deh jadinya!! 1 Oktober..... I'm coming!!!!!!