Kamis, 02 Juli 2009

Terimakasih untukmu

Merendahlah, engkau kan seperti bintang-gemintang

Berkilau di pandang orang

Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi

Janganlah seperti asap

Yang mengangkat diri tinggi di langit

Padahal dirinya rendah-hina (KH. Rahmat Abdullah)


Pagi itu, kulihat kau duduk dengan memegang Qur'an bertasbihmu, menunggu kami. Dan lagi, engkau sendiri. Sudah 2 jam kau menunggu kami.

“Maaf teh, tadi habis ngumpulin laporan praktikum... banyak yang salah, jadi telat datang kesini...”aku berkata dengan perasaan bersalah yang sangat.

Lalu dengan senyuman yang tulus dan tanpa ada rasa amarah kau pun menjawab, “Gak apa-apa dik...udah selesai tapi laporannya?”

Alih-alih menasihati keterlambatanku, kau justru menanyakan laporan praktikumQ.

Sungguh, adalah nikmat yang besar saat aku bertemu dengan mu, dan mengenalmu.


Kita memang tak banyak bertemu, tak banyak bercakap, aku tahu, kau sangat sibuk, mengurusi hal-hal yang lebih penting di luar sana. Tapi percayakah kau, aku menjadikanmu salah satu teladan diri. Buku-buku yang pernah kau bawa saat forum kecil itu, selalu kuingat dan kutulis judulnya, berharap suatu saat aku bisa membelinya. Membaca apa yang pernah kau baca, merasakan sesuatu yang pernah kaurasakan. Ingin sekali aku menjadi sepertimu. Menginspirasi banyak orang. Subhanallah... sebegitunya aku tersihir denganmu...yang berusaha meniru Rasulullah. Pantas Rasulullah begitu dicintai...


Terbesit rasa kecewa saat aku tak bisa mengikuti langkahmu, tapi tak apa. Aku menyadari bahwa untuk menjadi sepertimu tak harus begitu. Ada takdir yang lebih indah menantiku, begitu hiburmu pada ku. Dan semangat itu bertambah. Terimakasih teh...


Dan kini, memori-memori tentang mu berkelibat. Saat kau berkata akan pergi, mengejar impian mu, memenuhi tugasmu yang lain, aku sedih. Senang sekaligus. “Teteh titip ya Husni..”. Dan kau tak tahu betapa beratnya kata-kata itu. Ingin aku menangis dan berteriak di hadapanmu, aku belum ingin ditinggal. Aku masih butuh pikiran-pikiran jernihmu teh...Tapi tak bisa. Aku paham, hari ini akan datang, Dan aku tidak sendiri.


Rabbanaa aatinaa milladunka rahmatan wahayyiklanaa min amrinaa rosyadaa...”

Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami....(Al-Kahfi: 10)



Tidak ada komentar: